Non-Scientific : pada tahap ini teori-teori manajemen yang ada tidak ditulis secara urut dan sistematis namun tetap dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan bisnis baik yang dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar.
Contohnya : Setiap pedagang-pedagang kecil walaupun ia tidak pernah mengenyam bangku pendidikan bahkan mengerti tentang ilmu-ilmu manajemen, tetapi pasti mereka tahu untuk mencari keuntungan, ia harus menjual lebih dari biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut, lalu ia akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual barang dan biaya dari barang tersebut. Dari situ tercermin bahwa teori-teori manajemen yang ada memang tidak ditulis tetapi pasti diaplikasikan pada sebagian besar kegiatan-kegiatan bisnis walaupun terkadang mungkin si pedagang tidak sadar bahwa ia telah melaksanakan teori-teori manajemen penjualan yang mungkin sebagian orang mempelajari hal tersebut dalam sekolah formal.
Scientific Management Theory : pada tahap ini teori-teori manajemen sudah ditulis secara urut dan sistematis serta memenuhi syarat metodologi yang melalui berbagai survey dan penelitian yang semuanya itu difokuskan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi produksi.
Contohnya : Bentuk dari penerapan scientific management yang biasa diterapkan oleh beberapa perusahaan yang tentunya memiliki tujuan utama efektivitas dan efisiensi : Penempatan pekerja sesuai dengan keahliannya, selanjutnya memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. Hal tersebut sesuai dengan teori-teori manajemen terutama pada manajemen sumber daya manusia, dan teori tersebut mungkin sudah melalui berbagai survey dan penelitian yang dilakukan oleh badan riset atau teori dari perorangan lainnya.
Administrative
Theory : bentuk manajemen yang dalam melakukan kegiatan
manajemennya sudah ada
penelitian-penelitian pada tingkat managerial dan fokus pada penerapan
prinsip-prinsip good management yang bersifat universal dan banyak digunakan
oleh lembaga atau organisasi lainnya .
Contohnya : Dalam suatu perusahaan yang akan mengadakan perekrutan karyawan pasti punya prinsip-prinsip manajemen terutama manajemen personalia yang hampir pada setiap perusahaan akan menjalankan prinsip-prinsip tersebut seperti seleksi administrasi, tes praktek maupun tertulis, tes wawancara, psikotes dan lain-lain.
Contohnya : Dalam suatu perusahaan yang akan mengadakan perekrutan karyawan pasti punya prinsip-prinsip manajemen terutama manajemen personalia yang hampir pada setiap perusahaan akan menjalankan prinsip-prinsip tersebut seperti seleksi administrasi, tes praktek maupun tertulis, tes wawancara, psikotes dan lain-lain.
Behavioral
Management theory : Bentuk teori manajemen yang berkaitan erat
dengan perilaku manusia di tempat kerjanya dan sangat berkaitan erat dengan
psikologi manusia.
Contohnya
: Seorang
pengusaha di sebuah perusahaan
memotivasi karyawan di pabriknya dengan cara memperbaiki lingkungan pabrik
diantaranya menciptakan kondisi kerja yang lebih aman, menciptakan system
insentif, membantu pengadaan rumah bagi karyawan semua itu dilakukan agar para
karyawan dapat bekerja dengan tenang sehingga apa yang dikerjakan dapat optimal
dan setelah itu yang pertama kalinya menerapkan system evaluasi kinerja
karyawan.
Management Science Theory :Bentuk teori manajemen yang meliputi cara pengambilan keputusan dengan cara berdasarkan pendekatan model matematika dan statistika seperti rumus-rumus dan model-model kuantitatif.
Contohnya : Seorang manajer suatu perusahaan memiliki keinginan melakukan ekspansi bisnis perusahaannya ke daerah-daerah lain yang dirasa penting atau sangat tepat untuk melakukan bisnisnya maka dari itu sang manajer perlu akan data-data statistic tempat-tempa yang akan dituju untuk tempat ekspansi bisnisnya tersebut agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.
Organizational Environment Theory : bentuk teori yang biasanya disebut teori kontingensi atau situasional yakni pandangan bahwa dibutuhkan teknik manajemen yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi/situasi/waktu yang berbeda.
Contohnya : Sekelompok tim dalam suatu perusahaan raksasa yang biasa melakukan bisnis di bidang jasa dan ternyata sangat sukses pada bidang jasa tersebut. Suatu saat perusahaan tersebut ingin merotasi tim kerja pada perusahaannya, tim tersebut dipindahkan ke bidang yang lain walau masih terdapat pada perusahaan itu juga, namun hasil kerjanya dirasa kurang memuaskan seperti sebelumnya. Nah dari sini terlihat bahwa kesuksesan itu tergantung kondisi/situasi/waktu yang berbeda.
Bentuk nyata dari peran-peran manajer.
Peran-peran
manajer dan bentuk aplikasinya dalam sebuah lembaga organisasi atau perusahaan
- Interpersonal : adalah peran seorang manajer yang merupakan peran yang melibatkan manajer dengan orang yang ada di sekitarnya untuk mengadakan kontak-kontak tertentu dengan pihak luar
· Figurehead
( simbol) : Seorang manajer
sering dijadikan simbol atau perwakilan instansi yang dipimpinnya dalam suatu
acara.
Contohnya : Dalam suatu upacara
peresmian biasanya manajer sering bertindak sebagai orang yang memotong pita
peresmian, hal tersebut merupakan bentuk simbol sebagai wakil ataupun orang
yang dianggap pemimpin dalam acara tersebut.
· Liasson
(Penghubung): Seorang manajer
memiliki peran sebagai penghubung antara pihak internal dan eksternal, pihak
atasan kepada bawahan (pada tingkat mid-manager) dll.
Contohnya : Pada saat demo para
karyawan yang misalnya menuntut kenaikan gaji, seorang manajer harus dapat
menjadi penghubung antara mungkin pemilik perusahaan dengan para karyawan.
·
Leader
(pemimpin) : Seorang manajer
memiliki hak untuk memimpin anak buahnya agar melakukan apa yang
diperintahkannya namun perlu diperhatikan sebelumnya bahwa sebelum memimpin
manajer harus tahu apa yang harus dipimpinnya..
Contohnya : Segala keputusan
tentang suatu kebijakan ataupun putusan dalam suatu perusahaan itu semua
tergantung perintah ataupun pimpinan dari sang manajer yang harus dilakukan
ataupun dipatuhi oleh para anak buah.
- Informasional : Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun dari luar yang mungkin berguna bagi latar belakang dalam pengambilan suatu keputusan.
·
Monitor (memantau informasi) : Mengawasi,
memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang
terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya: Pada sebuah
perusahaan, seorang manajer Keuangan akan selalu Mengawasi, memantau, mengikuti
kondisi keuangan perusahaan sebagai
acuan dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam kondisi keuangan perusahaan
tersebut.
·
Disseminator
(penyebar) : Menyebar
informasi yang didapat dan perlu diketahui oleh unitnya kepada para orang-orang dalam organisasi yang
bersangkutan.
Contohnya : Sebuah perusahaan sedang mengalami masalah finansial,
maka dari itu para manajer akan akan memberitahu unitnya masing-masing semua
untuk melakukan efisiensi agar pengeluaran perusahaan dapat ditekan, dari
sanalah informasi menyebar sehingga segenap staf pada suat perusahaan akan
mengetahuinya dan melakukan apa yang diperintahkan .
· Spokes
person (Juru Bicara) :
Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.meneruskan informasi kpd pihak
luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan, dan hasil organisasi.
Contoh : Pada suatu rapat di suatu perusahaan seorang manajer
menyempaikan masing-masing laporan dari unit kerjanya masing-masing, di sini
manajer bertindak sebagai juru bicara dari unit yang dipimpinnya.
- Pengambil Keputusan : adalah peran dalam membuat/ mengambil keputusan sebagai kebijakannya yang berasal dari pemikiran dirinnya sendiri atau hasil musyawarah dari unitnya.
· Enterpreneur
(Kreatif dan Inovatif) : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit
kerja. Sesuai dengan apa yang diketahuinya dan apa yang terbaik bagi unit
kerjanya.
Contohnya : Pada suatu perusahaan seorang
manajer membuat sistem bahwa bila seorang karyawan dapat mengerjakan tugasnya
dengan lebih cepat, ia akan memberikan tips kepada karyawan tersebut. Dengan
begitu banyak karyawan yang akan mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat
sehingga dapat meningkatkan kinerja unit kerja dan apa yang dilakukan oleh sang
manajer sangat kreatif dan inovatif dalam memotivasi karyawannya.
· Disturbance
handler (Memecahkan permasalahan): peran seorang manajer yang
harus mencari jalan keluar dan
solusi terbaik dalam penyelsaian setiap persoalan yang timbul dalam sebuah
perusahaan terutama dalam unitnya sendiri.
Contohnya
: Dalam suatu perusahaan ada seorang
karyawan yang sering membuat kegaduhan dan sering membuat temannya tidak bisa
bekerja karenanya. Banyak karyawan yang komplain terhadap manajer untuk
memberinya sangsi yang tegas. Akhirnya sang manajer mangambil keputusan untuk
menurunkan pangkatnya dan memindahkannya ke divisi lain agar diharap ia dapat
merubah sikapnya.
·
Resource allocator (Pengalokasi sumber
daya): Peran manajer dalam mengatur siapa yang
menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
Contohnya : Suatu perusahaan akan melakukan ekspansi
bisnis ke suatu bidang jasa, maka dari itu
si Manajer akan mengatur siapa orang-orang yang pantas untuk berada dan
menjalankan ekspansi bisnisnya tersebut. Dalam hal ini si Manajer telah
melakukan pengalokasian sumber daya manusia.
·
Negotiator (Perunding): Peran
manajer dalam melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan
unit kerja atau perusahaan agar dicapai suatu kesepakatan yang saling
menguntungkan antara keduabelah pihak.
Contohnya : Sebuah
perusahaan sedang mengadakan perundingan dengan perusahaan lain yaitu
perusahaan pemasok bahan baku dalam perusahaannya. Kedua manajer perusahaan
tersebut berunding agar mendapatkan harga yang saling menguntungkan. Dalam hal
ii kedua manajer sedang melakukan perundingan dan bertindak sebagai negotiator.
Rizky Widya Nugraha
Mahasiswa Administrasi Bisnis
FISIP- Universitas Padjadjaran