Kamis, 23 Februari 2012

Teori Evolusi manajemen (the evolution of management theory)

The evolution of management theory :

Non-Scientific :  pada tahap ini teori-teori manajemen yang ada tidak ditulis secara urut dan sistematis namun tetap dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan bisnis baik yang dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar. 
Contohnya : Setiap pedagang-pedagang kecil walaupun ia tidak pernah mengenyam bangku pendidikan bahkan mengerti tentang ilmu-ilmu manajemen, tetapi pasti mereka tahu untuk mencari keuntungan, ia harus menjual lebih dari biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut, lalu ia akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual barang dan biaya dari barang tersebut. Dari situ tercermin bahwa teori-teori manajemen yang ada  memang tidak ditulis tetapi pasti diaplikasikan pada sebagian besar kegiatan-kegiatan bisnis walaupun terkadang mungkin si pedagang tidak sadar bahwa ia telah melaksanakan teori-teori manajemen penjualan yang mungkin sebagian orang mempelajari hal tersebut dalam sekolah formal. 

Scientific Management Theory : pada tahap ini teori-teori manajemen sudah ditulis secara urut dan sistematis serta memenuhi syarat metodologi yang melalui berbagai survey dan penelitian yang semuanya itu difokuskan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi produksi. 
Contohnya : Bentuk dari penerapan  scientific management yang biasa diterapkan oleh beberapa perusahaan yang tentunya memiliki tujuan utama efektivitas dan efisiensi : Penempatan pekerja sesuai dengan keahliannya, selanjutnya memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. Hal tersebut sesuai dengan teori-teori manajemen terutama pada manajemen sumber daya manusia, dan teori tersebut mungkin sudah melalui berbagai survey dan penelitian yang dilakukan oleh badan riset atau teori dari perorangan lainnya.

Administrative Theory : bentuk manajemen yang dalam melakukan kegiatan manajemennya  sudah ada penelitian-penelitian pada tingkat managerial dan fokus pada penerapan prinsip-prinsip good management yang bersifat universal dan banyak digunakan oleh lembaga atau organisasi lainnya .
Contohnya : Dalam suatu perusahaan yang akan mengadakan perekrutan karyawan pasti punya prinsip-prinsip manajemen terutama manajemen personalia yang hampir pada setiap perusahaan akan menjalankan prinsip-prinsip tersebut seperti seleksi administrasi, tes praktek maupun tertulis, tes wawancara, psikotes dan lain-lain.

Behavioral Management theory : Bentuk teori manajemen yang berkaitan erat dengan perilaku manusia di tempat kerjanya dan sangat berkaitan erat dengan psikologi manusia.
Contohnya : Seorang pengusaha di sebuah perusahaan memotivasi karyawan di pabriknya dengan cara memperbaiki lingkungan pabrik diantaranya menciptakan kondisi kerja yang lebih aman, menciptakan system insentif, membantu pengadaan rumah bagi karyawan semua itu dilakukan agar para karyawan dapat bekerja dengan tenang sehingga apa yang dikerjakan dapat optimal dan setelah itu yang pertama kalinya menerapkan system evaluasi kinerja karyawan.

Management Science Theory :Bentuk teori manajemen yang meliputi cara pengambilan keputusan dengan cara berdasarkan pendekatan model matematika dan statistika seperti rumus-rumus dan model-model kuantitatif.
Contohnya :  Seorang manajer suatu perusahaan memiliki keinginan melakukan ekspansi bisnis perusahaannya ke daerah-daerah lain yang dirasa penting atau sangat tepat untuk melakukan bisnisnya maka dari itu sang manajer perlu akan data-data statistic tempat-tempa yang akan dituju untuk tempat ekspansi bisnisnya tersebut agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Organizational Environment Theory : bentuk teori yang biasanya disebut teori kontingensi atau situasional yakni pandangan bahwa dibutuhkan teknik manajemen yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi/situasi/waktu yang berbeda.
Contohnya : Sekelompok tim dalam suatu perusahaan raksasa yang biasa melakukan bisnis di bidang jasa dan ternyata sangat sukses pada bidang jasa tersebut. Suatu saat perusahaan tersebut ingin merotasi tim kerja pada perusahaannya, tim tersebut dipindahkan ke bidang yang lain walau masih terdapat pada perusahaan itu juga, namun hasil kerjanya dirasa kurang memuaskan seperti sebelumnya. Nah dari sini terlihat bahwa kesuksesan itu tergantung kondisi/situasi/waktu yang berbeda.

Bentuk nyata dari peran-peran manajer.
Peran-peran manajer dan bentuk aplikasinya dalam sebuah lembaga organisasi atau perusahaan
  1. Interpersonal : adalah peran seorang manajer yang merupakan peran yang melibatkan manajer dengan orang yang ada di sekitarnya untuk mengadakan kontak-kontak tertentu dengan pihak luar
·      Figurehead ( simbol) : Seorang manajer sering dijadikan simbol atau perwakilan instansi yang dipimpinnya dalam suatu acara.
Contohnya : Dalam suatu upacara peresmian biasanya manajer sering bertindak sebagai orang yang memotong pita peresmian, hal tersebut merupakan bentuk simbol sebagai wakil ataupun orang yang dianggap pemimpin dalam acara tersebut.
·    Liasson (Penghubung): Seorang manajer memiliki peran sebagai penghubung antara pihak internal dan eksternal, pihak atasan kepada bawahan (pada tingkat mid-manager) dll.
Contohnya : Pada saat demo para karyawan yang misalnya menuntut kenaikan gaji, seorang manajer harus dapat menjadi penghubung antara mungkin pemilik perusahaan dengan para karyawan.
·         Leader (pemimpin) : Seorang manajer memiliki hak untuk memimpin anak buahnya agar melakukan apa yang diperintahkannya namun perlu diperhatikan sebelumnya bahwa sebelum memimpin manajer harus tahu apa yang harus dipimpinnya..
Contohnya : Segala keputusan tentang suatu kebijakan ataupun putusan dalam suatu perusahaan itu semua tergantung perintah ataupun pimpinan dari sang manajer yang harus dilakukan ataupun dipatuhi oleh para anak buah.
  1. Informasional : Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun dari luar yang mungkin berguna bagi latar belakang dalam pengambilan suatu keputusan.
·         Monitor (memantau informasi) : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya: Pada sebuah perusahaan, seorang manajer Keuangan akan selalu Mengawasi, memantau, mengikuti kondisi keuangan perusahaan  sebagai acuan dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam kondisi keuangan perusahaan tersebut.
·     Disseminator (penyebar) : Menyebar informasi yang didapat dan perlu diketahui oleh unitnya  kepada para orang-orang dalam organisasi yang bersangkutan.
Contohnya : Sebuah perusahaan sedang mengalami masalah finansial, maka dari itu para manajer akan akan memberitahu unitnya masing-masing semua untuk melakukan efisiensi agar pengeluaran perusahaan dapat ditekan, dari sanalah informasi menyebar sehingga segenap staf pada suat perusahaan akan mengetahuinya dan melakukan apa yang diperintahkan .

·   Spokes person (Juru Bicara) : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.meneruskan informasi kpd pihak luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan, dan hasil organisasi.
Contoh : Pada suatu rapat di suatu perusahaan seorang manajer menyempaikan masing-masing laporan dari unit kerjanya masing-masing, di sini manajer bertindak sebagai juru bicara dari unit yang dipimpinnya.

  1. Pengambil Keputusan : adalah peran dalam membuat/ mengambil keputusan sebagai kebijakannya yang berasal dari pemikiran dirinnya sendiri atau hasil musyawarah dari unitnya.
·  Enterpreneur (Kreatif dan Inovatif) : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Sesuai dengan apa yang diketahuinya dan apa yang terbaik bagi unit kerjanya.
Contohnya : Pada suatu perusahaan seorang manajer membuat sistem bahwa bila seorang karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan lebih cepat, ia akan memberikan tips kepada karyawan tersebut. Dengan begitu banyak karyawan yang akan mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat sehingga dapat meningkatkan kinerja unit kerja dan apa yang dilakukan oleh sang manajer sangat kreatif dan inovatif dalam memotivasi karyawannya.
·     Disturbance handler (Memecahkan permasalahan): peran seorang manajer yang  harus  mencari jalan keluar dan solusi terbaik dalam penyelsaian setiap persoalan yang timbul dalam sebuah perusahaan terutama dalam unitnya sendiri.
Contohnya : Dalam suatu perusahaan ada seorang karyawan yang sering membuat kegaduhan dan sering membuat temannya tidak bisa bekerja karenanya. Banyak karyawan yang komplain terhadap manajer untuk memberinya sangsi yang tegas. Akhirnya sang manajer mangambil keputusan untuk menurunkan pangkatnya dan memindahkannya ke divisi lain agar diharap ia dapat merubah sikapnya.
·         Resource allocator (Pengalokasi sumber daya): Peran manajer dalam mengatur siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
Contohnya : Suatu perusahaan akan melakukan ekspansi bisnis ke suatu bidang jasa, maka dari itu  si Manajer akan mengatur siapa orang-orang yang pantas untuk berada dan menjalankan ekspansi bisnisnya tersebut. Dalam hal ini si Manajer telah melakukan pengalokasian sumber daya manusia.
·         Negotiator (Perunding): Peran manajer dalam melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan agar dicapai suatu kesepakatan yang saling menguntungkan antara keduabelah pihak.
Contohnya : Sebuah perusahaan sedang mengadakan perundingan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pemasok bahan baku dalam perusahaannya. Kedua manajer perusahaan tersebut berunding agar mendapatkan harga yang saling menguntungkan. Dalam hal ii kedua manajer sedang melakukan perundingan dan bertindak sebagai negotiator.

Rizky Widya Nugraha
Mahasiswa Administrasi Bisnis
FISIP- Universitas Padjadjaran