Jumat, 22 Juli 2011

Analisa Perbandingan Sosiologi Antara Ibnu Khaldun dan Karl Marx

Sebagaimana kita ketahui dalam suatu analisa perbandingan maka ada dua hal yang pasti akan ditemukan yaitu adanya persamaan dan perbedaan maka dalam hal ini penulis akan menguraikan persamaan dan perbedaan dari beberapa pokok pokok teori sosoilogi ekonomi Ibnu Khaldun dan Karl marx.
Adapun persamaan persamaan teori sosiologi dan ekonomi antara keduanya adalah :
  1. Manusia adalah makhluk sosial
Dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun ia mengatakan bahwa “Perkumpulan manusia adalah hal yang penting“[1], atau dalam hal ini Ibnu Khaldun mengutarakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang sangat membutuhkan antara satu dan lainnya. Begitupun apa yang diutarakan oleh Karl marx bahwa manusia bergantung pada kehidupan produktif dimana yang ada ketergantungan antara yang satu dan lainnya, dalam mempertahankan hidupnya.
  1. Teori nilai
Keduannya pun sama dalam mengutarakan teori nilai bahwa nilai sesutu adalah terletak pada kerja manusia yang dicurahkan padanya, atau dengan kata lain bahwa substansi nilai adalah kerja, marx mengungkapkan bahwa ”kuantitas kerja atau waktu kerja primer dalam suatu masyarakat untuk menghasilkan sesuatu sajalah yang menentukan kuantitas nilai”
  1. Strata dalam industri
Ibnu Khaldun dan Karl Marx sama menerangkan bahwa adanya strata yang terdapat dalam industri, sedang hal ini menurut Ibnu Khaldun adalah sunnatullah (“auliya ba’dukum ba’don”), (“warozaqna ba’dokum fauqo ba’din”)[2] yaitu adanya hukum sunnatullah yang yang terdapat dalam hal ini, dengan tujuan adanya tolong menolong antara strata yang tinggi dan yang rendah.
  1. Hukum pembagian kerja
Dalam hal ini juga terdapat persamaan antara Ibnu Khaldun dan karl Marx dimana ke duanya sangat mengingatkan akan pentingnya kehidupan sosial dimana manusia pasti akan membutuhkan yang lain dalam rangka mempertahankan hidupnya.
Sedang perbedaan perbedaan yang terdapat diantara keduanya adalah :
  1. Dasar pemikiran
Ibnu khaldun dalam menerangkan teori teori nya selalu didasarkan pada asas agama dalam hal ini Al-qur’an dan sunnah seperti dalam menerangkan strata sosial, dimana ini adalah sebuah sunnatullah “auliya ba’dukum ba’do” dalam rangka tolong menolong antara golongan yang lemah dan golongan yang kuat. Sedang Marx tidak berasaskan agama dalam analisa teorinya.
  1. Objek Kajian
Walaupun banyak kesamaan dalam berbagai teori antara keduanya, tetapi ada perbedaan dalam objek kajian antara keduanya, dimana Ibnu Khaldun menitik beratkan objek kajianya pada manusia dalam sejarah dan perkembangannya (dari primitif sampai modern) dan analisanya banyak dipengaruhi pada masyarakat arab, sedangkan Marx menitik beratkan hanya sebatas kadaan kapitalis yang telah terjadi dimasanya, Maka dalam hal ini jelas bahwa kajian yang dilakukan Ibnu Khaldun lebih luas dibandingkan dengan Karl Marx.
  1. Perbedaan dalam penyelesaian masalah
Ibnu Khaldun menuntut adanya sebuah badan pengawas dalam hal sosial maupun, ekonomi yang dinamakan badan hisbah,[3] maka jika ada kedholiman atau ada ketidakadilan, badan hisbahlah yang menanganinya (adanya peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah), sedang marx dalam melihat ketidakadilan yang dilakukan kaum kapitalis maka tak lain bahwa yang harus dilakukan adalah hal radikal yang berupa konflik dan kontradiksi, karena dengan hal inilah hancurnya kapitalisme.

K E S I M P U L A N

Dari keterangan keterangan yang telah diutarakan penulis diatas maka jelaslah ada beberapa kesimpulan dari analisa perbandingan antara teori sosiologi Karl Marx dan Ibnu Khaldun yaitu :
  1. Teori teori yang diungkapkan karl Marx, pada umumnya telah diutarakan terlebih dahulu oleh Ibnu Khaldun dalam kurun waktu yang cukup jauh yaitu 5 abad sebelum masa hidup Marx.
  2. Ibnu Khaldun melandaskan agama dalam analisanya, sedang marx tidak melandaskan agama dalam analisanya, bahkan menganggapnya sebagai candu bagi masyarakat, yang tidak dapat memberikan jalan keluar bagi ketidakadilan yang telah dilakukan kaum borjuis
  3. Ibnu Khaldun dan Marx dalam hal ini sama sama ingin memberikan pemecahan dalam kehidupan dan masalah sosial, hanya berbeda cara dalam penyelesaiannya, dikarenakan berbeda dalam latar belakang pemikirannya.
Rizky Widya Nugraha
Mahasiswa Administrasi Bisnis
FISIP- Universitas Padjadjaran

2 komentar: