Sekedar nulis pengen komentar soal politik sekali-sekali. Sebagai warga yang baik kita kan juga punya hak mengkritisi, eh itu hak atau kewajiban yaa?. Terlepas dari Lo pendukung Jokowi atau Prabowo pas pemilu kemarin, kita gak bisa mendukung secara buta, ataupun selalu memaki atau menentang.
Kembali ke masalah pengadaan mobil nasional ama Proton, yang gencar di beberapa berita beberapa hari ini. Selalu ada sesuatu pertanyaan di pikiran gue terkait ama kebijakan pemerintah, mungkin gue aja yang awam soal politik, atau mmungkin pikiran gue yang terlalu pendek buat ngedefinisiin itu semua. Soal pengadaan mobil nasional, gue setuju soal mobil nasional ini, tapi ada sedikit yang gue gak ngerti :
1. Kenapa harus Proton Malaysia?
Gue gak begitu tau soal mobil Proton. Ngeliat berlenggang di jalanan juga jarang. kenapa kok malah dipilih yahh? Proton bukan merk yang bagus-bagus amat, Malaysia juga bukan negara pengembang mobil dengan teknologi terdepan.
2. Kenapa harus saat ini?
Saat ini kita lagi tersinggung oleh iklan produk Malaysia yg berjudul
“Pecat Pembantu Indonesia!”. Iklan yg rasis, merendahkan, dan melukai
perasaan rakyat Indonesia.seakan-akan Presiden Jokowi gak mewakili rasa tersinggung warga negaranya.
3. Apa yang jadi dasar dalam pemilihan perusahaan?
Mestinya ada studi kelayakan bisnis yang komprehensif. "Presiden perlu
menjelaskan bgm bisa dilakukan kerjasama dgn Proton Malaysia yg
penjualannya terus merosot karena kalah bersaing dengan merek asing
seperti Jepang dan Korea Selatan. Bahkan di Malaysia sendiri omsetnya
anjlok dari 50 persen menjadi hanya 21 persen. Mengapa kerjasama bukan
dgn perusahaan mobil Jepang atau Jerman misalnya?"
4. Kenapa harus perusahaan milik Hendropriyono?
Kenapa? Apakah tidak ada lagi pengusaha lain yang lebih baik? Why wahai
"Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi"? Bukankah banyak perusahaan milik anak muda yang bebas kepentingan, bukan
kroni, kolega, kerabat, orang dekat. Kenapa selalu bikin orang selalu mngernyitkan dahi sambil bilang "ah, biasa, bagai-bagi Jatah" dan mikir itu adalah cara balas jasa dengan memperlancar bisnis orang yang berjasa waktu kampanye.
5. Bagaimana dengan ESEMKA?
Kita semua masih inget banget Januari 2012, berita mobil ESEMKA ada dimana-mana. Yang juga jadi faktor nama Jokowi melesat walaupun hanya punya jabatan Walikota Kota Solo. pas udah jadi Presiden kok malah jadi laen begini? mengapa bukan Esemka yang dikembangkan dengan serius sebagai bagian dari program besar Low Cost Green Car ? waktu itu Jokowi mewakili rasa rindu rakyat yg ingin punya mobil 100% indonesia, dan kalo aja diterusin bukan cuma profit yang kita dapet, nasionalisme juga bisa kepupuk.
yah ini cuma celotehan gue, yang sumbernya dari berbagai media yang gue baca, gue denger, gue liat. beberapa pertanyaan yang boleh dijawab, boleh enggak. Mungkin gue gak banyak tau, atau mungkin gue terlalu sotoy. ga apa-apa, yang penting bersuara, daripada sepi kayak di kuburan... :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar